Selasa, 16 November 2010

Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI)

APKI Jambi


Jambi mempunyai potensi perkebunan kelapa rakyat yang cukup luas, sehingga memiliki peluang untuk dikembangkan secara teknis tentang budidaya kelapa dan produk turunan dari kelapa yang memiliki nilai provit bagi petani Jambi, Sentra kelapa terbesar Jambi terdapat pada dua wilayah Kabupaten yakni Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Perkebunan kelapa rakyat yang merupakan tanaman tahunan yang banyak diusahakan oleh para petani Jambi yang berdomisili didaerah pesisir pantai, merupakan komoditi unggulan utama Petani Jambi, masih belum optimal diperhatikan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam menentukan kebijakan pembangunan pemerintah Provinsi Jambi sehingga kencendrungan untuk disikapi oleh petani kelapa itu sendiri, sehingga penanganannya tidak sesuai teknis yang menyebabkan ketertinggalan bagi petani kelapa rakyat yang banyak diusahakan oleh petani umumnya, bahkan harganya tidak sesuai dengan kebesaran buahnya yang dapat dimanfaatkan oleh petani kelapa, sehingga ketenaran buah kelapa kalah dengan ketenaran kelapa sawit yang banyak melibatkan pengusaha-pengusaha besar perkebunan yang diperhatikan oleh pemerintah.

Kelapa Rakyat merupakan tanaman tertua Bangsa Indonesia, yang perlu dilestarikan melalui peremajaan bagi kebun kelapa yang sudah kurang produktif, akibat dari kurangnya infrastruktur yang memadai diwilayah pedesaan daerah sentra kelapa rakyat, sehingga petani kelapa rakyat sulit untuk bertahan, jika dibandingkan dengan petani kebun sawit, padahal pengolahan kelapa sawit hanya bisa diolah oleh para pengusaha konglomerat yang memiliki modal besar baru bisa mengolah hasil produksi kelapa sawit, sedangkan kelapa rakyat dapat diolah oleh petani sendiri secara manual dan industri rumah tangga yang dapat meningkatkat perekonomian Bangsa secara menyeluruh tanpa adanya monopoli industri dibandingkan kelapa sawit.

Kurangnya keberpihakan para pengambil kebijakan pembangunan pertanian terhadap komoditi  Kelapa yang  menyebabkan beralihnya fungsi lahan pertanian terhadap budidaya lain yang belum dapat menjamin akan nasib para petani dimasa depan, hal ini perlu pemikiran, jangan sampai petani kelapa terlena terhadap komoditi yang belum teruji akan menjamin dapat mensejahteraan nasib petani. Ibarat pribahasa yang akan muncul " Ada tikus mati di lumbung", siapakah yang akan bertanggung jawab.